Senin, 31 Oktober 2016

👻👻

Tiap tiap hati adalah bisu yang bercerita
Lamban mamuai kata, tapi tak habis batin mencerna
Jiwaku memerdu bahasamu
Bergumam rindu demi rindu
Hingga mati tak lepas membenalu
Seringai senyum mengintip hampa
Dalam diam, riuh mendoa
Tidak pula kata atau air mata
Rusak aku dibuatnya
Sayapmu patah dan kau izinkan aku terbang dengannya
Akankah untuk mati bersama?
Jangan jangan kau sengaja datang
Agar aku lumpuh perlahan

Minggu, 16 Oktober 2016

Analoginya seperti meminta bibit pohon di kebun orang


Ketika lo berjalan di ladang/ kebun/ taman orang lain, kemudian lo tertarik dengan salah satu bibit pohonnya maka minta ijinlah dulu pada si 'mpunya ladang. Jangan sekali2 langsung mengambil tanpa ijin. Lo bisa diteriakin maling, dihajar massa, bahkan bisa mati sia2 oleh keserakahan lo yg pengen milikin si bibit pohon.

Sudah minta ijin sama si mpunya tapi belom dikasih juga, berarti si mpunya tahu kalo lo bukan orang yang kompeten buat ngerawat bibit itu. Si mpunya yang kenal betul seperti apa bibit itu, akan dengan sangat selektif memilihkan 'tuan' baru buat bibit. Dengan kata lain, si mpunya haruslah yakin bahwa lo adalah orang yang tepat. Yang artinya sebelum lo meminta bibit tersebut, bercerminlah. Pantaskah lo menjadi orang yang tepat itu? Sudah baikkah ilmu lo dan seberapa dalam ikhlas merawatnya.

Sudah minta ijin.. sudah memperbaiki diri dengan belajar ilmu 'merawat bibit' yang baik, namun masih juga belum dapet? Berarti si mpunya tahu, kalo bibit yang terlihat cantik itu ternyata mengandung racun. Dia gak mau kalo sampe lo keracunan. Jelas, karena dia yang punya taman, tentu dia yang tahu persis bibit mana yang cantik dari luar dan mengandung manfaat di dalamnya. Jadi jangan berprasangka buruk dulu sama si mpunya taman. Bukan berarti dia pelit tapi dia akan menyeleksi ketat mana orang yang pantas dapat bibit terbaik, dan bibit seperti apa yang cocok untuk dirawat. Agar bibit dan 'tuan' barunya dapat saling membahagiakan.

Sama halnya kaya jodoh...

Penglihatan manusia itu ada batasnya. Bisa aja kita merasa begitu jatuh cinta padahal itu cinta yang salah. Cinta yang malah bisa membunuh kita kapan saja.

Jika merasa jatuh cinta maka Cara menyatakan ke-Jatuh cinta-an yang tepat adalah dengan diam, berdoa, dan minta ijinlah padaNya. Mintalah agar di-jatuh cinta-kan pada orang yang tepat. Mintalah izin padaNya untuk bisa berjodoh bersama orang itu. Mintalah padaNya agar cinta yang terasa adalah cinta yang membawa kebaikan pada jalanNya.

Jangan sekonyong2 meminta orang itu untuk jadi milik kita, tanpa melibatkan Allah sebagai pemilik raga dan ruh orang itu. Apalagi ngajaknya pacaran, thats the worse idea ever, genks! Lantas, Minta ijinnya gimana?
Shalat lah (shalat wajib, tahajud, istikharah)..
Istigfar lah..
Berdoa setulus hati..
Sebut namanya sepenuh jiwa..

Jika Dia belum memberi bukan berarti dia menolak. Hanya saja, Dia ingin melihat seperti apa kesungguhan kita? Pantaskah kita menjadi bagian dari hidup orang itu? Sudah baikkah kita untuk bisa mengisi kekosongan hatinya? Berkaca... lihat dalam diri kita. Karena Allah tidak akan memberikan sesuatu yang terbaik dariNya, bila kita tidak sungguh2 memperbaiki diri.

Jika Dia belum juga menjawab padahal kita sudah meminta izin dan memperbaiki diri? Lagi, jangan berburuk sangka. Allah yang punya jagad raya ini bukannya pelit.. melainkan Allah sedang menyeleksi siapa yang pantas untuk kita. Allah Yang Maha Tahu, sedang memberitahuku bahwa orang yg membuat kita jatuh cinta itu bukanlah yang tepat untuk kita.  Hanya penampakannya saja yang baik, namun sungguh busuk di dalam. Wallahu alam..

Namun demikian
Jangan berputus asa. Keep istiqomah lah pada jalanNya. Jagad raya ini masih begitu luas jika hanya kau habiskan untuk mengitari sebuah taman. Selalu ada pilihan dan biarkan Allah yang menyeleksi. Tugas kita hanya memperbaiki diri. Lillahita'ala...

Sabtu, 15 Oktober 2016

Bukan fisik tapi aqidah akhlaq


Dulu setiap kali jomblo gue berdoa supaya dapet pacar yang lebih ganteng, berbadan tinggi tegap, enak diliat (pokonya fisik itu numero uno). Dan ya, dikabulin.. 6 tahun ini pacar gue (bisa dibilang) ga jelek, badannya tegap tinggi, gagah lah pokoknya.

Namun akhirnya yang ganteng, tegap tinggi, enak dilihat itu cuma bisa menentramkan body. Bukan menentramkan hati. Dan mulai bertanya, lalu apa sih yang gue cari? "Bukannya dia udah sesuai sama harapan dan doa lo?"

Secara fisik ya, ngeliat body mereka (maksudnya perawakannya) membuat gue merasa 'safety'. Artinya gue gak nyangkal kalo cowo bertubuh tinggi tegap memang terlihat sebagai pelindung alias so manly. Tapi ada yang mengusik, entah apa itu yg jelas bikin gue ga tenang.

Seiring waktu dan usia yg bertambah gue akhirnya menemukan titik dimana fisik memang penting, tp aqidah dan akhlak jauh lebih penting.

Bukan berarti mantan2 gue punya akhlak yg buruk. Hanya saja memang sama2 tidak memberikan arah pada kebaikan. Dosa berjamaah,  Kemudian hancur berjamaah. Gue tidak sepenuhnya menyalahkan mereka atas kehancuran yang ada. Walau gak bisa dipungkiri dampaknya sungguh luar biasa.

Bukan fisik tapi aqidah akhlak..

Kamis, 13 Oktober 2016

Ketika gue mulai gak paham mau nulis apa, sementara beban udah banyak!

Siang ini rasanya gue pengen nulis kejujuran. Yang dipendem selama ini dan sampe kapanpun gak bisa disebar luaskan. Gilanya, beban rahasia ini akan gue tanggung seumur hidup.
Ini salah gue
Kesalahan terbesar dan gak bisa gue perbaiki, gue ubah, atau apalah namanya. Yang jelas rahasia ini bisa mengubah gue menjadi 2 pribadi. Makin hancur atau memilih bangkit. Memaafkan masa lalu, diri sendiri dan percaya someday Allah memaafkan gue juga.
Beban yang gak gampang serta resiko yang besar terus ngikutin gue kemanapun. Mungkin ini yang namanya dikejar dosa. Hidup ga tenang. Mau kenal sama cowo baru pun rasanya susah.
Akan selalu ada 3 kemungkinan reaksi  ketika gue berani menceritakan hal ini pada orang lain. Yaitu:

1. Dia menerima, ikhlas, ridho
Gak akan mengungkit bahkan memperbaiki bersama. Hebat kalo ada yang kaya gini. Dan sumpah, kalo sampe ada, gue nunduk senunduk2nya.

2. Dia gak terima, marah, malu, ilfeel, gak sudi, menjauh, pergi, gak mau kenal gue lagi. Ya udah.. sesayang apapun, sejatuh cinta apapun, seideal apapun dia, kalo dia ga ridho ya apa mau dikata. Life must go on! Walaupun pasti pedih sendiri..

3. Dia pura2 menerima.
Ini yang paling bahaya. Gue yg dengan polosnya menerima dia, berharap dia yg terakhir. Tapi ternyata dia memanfaatkan gue untuk semakin hancur bersama. Kasus yg ini sebenernya dikembalikan lagi ke keimanan gue. Kuat gak gue untuk menolak kehancuran yg lebih gila dr ini!? Jawabannya, HARUS !!

Gak cuma menghadapi 3 resiko reaksi tadi. Gue juga dihantui resiko tersebarnya aib gue sendiri. Kenapa? Karena ketika gue cerita maka gue harus HAQQUL YAQIN bahwa dia gak akan nyebarin cerita gue siapapun. Sekarang siapa yg tau kalo dia ga cerita ke siapapun?

Itu baru secuil..

Rabu, 121016, di depan pria ini gue utarakan siapa gue. Reaksinya? Mukanya tegang, senyum (yg gue paham gimana maksud dan rasanya), dan setelahnya menjauh cenderung menghilang.
Sesak? Pasti..
Berkali2 bangkit.. berkali2 juga jatoh
So far gue ga kepikiran sampe bunuh diri. Gue gak mau masuk neraka terburu2 sebelum sempet tobat.
Tapi yang jelas, dengan liat xpresinya malem itu bikin gue ngerasa.. "oke.. gue belum pantas dapet pria manapun. Bahkan tidak pantas. Jangan berharap ketinggian. Inget siapa lo, bagaimana masa lalu lo".

Gue pasrah..
Gue gak mau memikirkan lagi soal jodoh
Gue lelah..
Ikhlas aja kalo ternyata ini adalah hukuman gue di dunia. Dunia!
Gimana di akhirat nanti coba 😫

Kata orang, setiap manusia punya masa lalu. Baik/ buruk itu ga penting. Yg penting bagaimana dia hari ini dn masa depan.

Bagi gue, itu teori ter-BULLSH*T !
Masa lalu itu tetap penting!
Kesalahan itu tetap penting
Gue gak bisa pura2 baik, pura2 suci, pura2 hidup gue baik2 aja. Padahal berdarah kaki gue buat lanjutin hidup.

Gue berdoa
Semoga Allah maafin gue
Itu yg paling penting

Tulisan ini dibuat bukan untuk akhirnya dikasihan-in sm pembaca (kalo ada yg baca). Ini pure keresahan yang selama ini ditutup rapat2.
Udah itu aja

Rabu, 12 Oktober 2016

Seenggaknya
Gue percaya bahwa didunia masih ada
Pria kaya gitu

Walaupun ... 😔

Lagi suka aja sama ini

We keep behind closed doors
Every time I see you, I die a little more
Stolen moments that we steal as the curtain falls
It'll never be enough
As you drive me to my house
I can't stop these silent tears from rolling down
You and I both have to hide on the outside
Where I can't be yours and you can't be mine

But I know this, we got a love that is homeless

Why can't I hold you in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't it be like that? Cause I'm yours
Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftops
I wish that it could be like that
Why can't it be like that? Cause I'm yours

It's obvious you're meant for me
Every piece of you, it just fits perfectly
Every second, every thought, I'm in so deep
But I'll never show it on my face

But we know this, we got a love that is homeless

Why can't you hold me in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't we be like that? Cause I'm yours
Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftops
I wish that it could be like that
Why can't we be like that? Cause I'm yours

I don't wanna live love this way
I don't wanna hide us away
I wonder if it ever will change
I'm living for that day, someday
When you hold me in the street
And you kiss me on the dance floor
I wish that we could be like that
Why can't we we be like that? Cause I'm yours, I'm yours

Why can't you hold me in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't it be like that? Cause I'm yours
Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftops
I wish that it could be like that
Why can't we be like that? Cause I'm yours

Why can't we be like that?
Wish we could be like that

Secret love song (pt II)

Selasa, 27 September 2016

Untukmu

Malam cekam angan kita
Meraup kesenangan lalu berubah jadi benci
Sesak.. sesak.. aku tanpamu
Seperti bumi yang dipaksa menua begitu cepat
Tanpa permisi semua larut dilubang2 harapan palsu
Kita kunang2 di dalamnya
Tak hiraukan sepi
Justru senang menyepi

Kau hamparan rinduku
Yg kini menjadi milik orang lain
Tak sepatah kata untuk kita
Sebagai tanda mata perpisahan abadi
Tegar..tegarlah kita
Walau kaki rasanya mati lemas tanpa 'kita'

Dariku
Yang ingin melihatmu bahagia
Dari sudut yang lain ☺

Sabtu, 17 September 2016

Jawaban atau Godaan

Lagi..
Dia menghenyakkan pikiranku
Menuntunku menyapa yang lain
Tapi seketika memberhentikannya
Untuk dibanting kenyataan
Inginku berdamai dengan QadaNya
Inginku berjalan bersama QadarNya
Ingin berdampingan pada jalanNya
Berusaha meluaskan hatiku
Bahwa hidup tak melulu soal cinta
Mesti ada maksud dibalik ini
Ketika mulai bangkit
Dan terpentok tembok tinggi itu
Bukan dengan masalah yang sama
Namun keberanian melangkah
Adalah sebuah jalan keluar
Sepertinya aku tidak akan senekat itu

Mungkinkah ia jawaban
Ataukah hanya godaan??

Sabtu, 27 Agustus 2016

Bukit 1

Percikan lampu kota tertata rapih diujung mata
Hai, selamat malam, wahai cinta yang sepertinya masih ditempat yg sama
Ntah menunggu apa
Mungkin tembok itu makin tinggi meski kau coba menengoknya
Ada apa dia?
Kita sang pemilik wahana sandiwara bernama kepuraan bahagia
Ada apa kita?
Kau akan tau, saat semua percikan lampu kota padam
Karena yang tersisa hanya cinta untukmu walau terpejam

Kamis, 25 Agustus 2016

Sendiriku adalah doa untukmu

Mendung biru dengan sendu menyentuh kalbu
Ada apa dia? Sudahkah ia benar hilang?
Memang tak berkabar meski hati perih menantang.
Sudah biarkan saja, lamunan mata jauh pada masa lalu. Seperti teriakan 'aku ingin pulang'.
Tak bergeming
Hanya sepi membunuh kaca jendela yang sedari tadi merintih meletup
Aku jadi tidak sabar
Mengulang tawa yang perlahan kabur tersapu haru
Tawa kusimpan sebagai jejak terakhir aku mengenangmu yang dengan sengaja kubiarkan pergi tanpa pamit

Aku ingin sendiri saat ini
Tanpamu, yang biasanya menjadi alasan kenapa kakiku diam tak mencari yang dicari
Yang biasanya menjadi penawar kalut dalam kejamnya bulan berperisai pedang

Sendiriku adalah doa untukmu
Sepi dalam kata
Ramai dalam hening doa

-250816

Rabu, 24 Agustus 2016

Ini tahun tersulit setelah masa2 tersulit 5 tahun lalu. Meskipun bersama kesulitan Allah memberi jalan keluar.
Ditengah pahit demi pahit Allah memberi jeda berlibur. Ya.. liburan...

Alhamdulillah...

Selasa, 23 Agustus 2016

Tulisan terakhir untuk sahabat

Bissmillah..

Allahu Akbar...
Malam ini lewat sahabat saya ciput, Allah tunjukkan bagaimana yang buruk itu terlihat.
Ini adalah tulisan terakhirku tentangmu, tentang persahabatan kita, tentang silaturahmi kita.

Apapun yang sedang dan telah terjadi pada kita kuanggap itu caraNya menentukan jalan hidup kita. aku ikhlas dengan keadaan ini. Aku tidak sakit hati, sungguh. Justru kini saatnya kutertawa atau menertawakan usahamu yang 'tidak pernah berhasil' membuatku jatuh cinta. Lantas malah menuduhku sebagai perusak hubunganmu dengan wanita itu. Aku tertawa saja.

Kenapa? Karena Allah tidak pernah memberiku kesempatan untuk jatuh cinta padamu. Bahkan sejak dulu hingga sekarang. Allah Maha Melihat segala perbuatan kita. Ia akan membalas kebaikan/ keburukan seseorang, sekecil/ sebesar apapun. Ia tak tidur... maka tenanglah aku. Allah bersamaku.

Namun bila begini akhirnya hanya 1 hal yg tetap kubiarkan terjadi. Biarkan aku mengenangmu sebagai salah satu sahabat terbaik yang pernah kumiliki. Karena kamu yang pernah membantuku bangkit dan percaya bahwa aku masih pantas berbahagia. Aku ingin mengenangmu sebagai orang yang kukenal baik hati dan penyabar.

Dan akan kusimpan sendiri...

Allahu akbar
Walhamdulillah

Rabu, 17 Agustus 2016

Selamat tinggal silaturahmi 6 tahun

Hasrat silaturahmi selama 6 tahun ini akhirnya mendorong saya menulis tentangmu..

Entah bagaimana ini bisa terjadi. Kita tidak pernah saling menghina seperti ini sebelumnya. Bahkan bagaimanapun caraku menyakitimu, kamu tidak pernah berubah. Kamu masih sama seperti yang saya kenal 6 tahun lalu. Kamu tetap baik, tetap yang paling bisa menempatkan diri, kamulah 'comfort zone' yang selalu membawa saya seperti 'pulang' ke rumah.

Rasanya seperti kehilangan kakak, teman, adik, ayah, sahabat. Caranya berbicara sungguh membuat saya seolah menjadi perempuan paling tidak tahu malu. bagaimana mungkin kamu yang saya percaya bahkan sejak awal bertemu, bisa berbuat seburuk ini? Sedang tertekankah kamu? Sedang marahkah kamu? Sedang dipaksakah kamu? Atau justru semua ini benar adanya? Penghinaan ini dia lakukan tanpa adanya laranganmu. Dan kamu melakukannya dengan sadar?

Allah Maha Mengetahui apa yang hambanya tak ketahui.

Beberapa hari sebelum kejadian tersebut kamu masih bertanya kabar saya. Sehatkah saya? Bahagiakah saya? Bagaimana mungkin silaturahmi yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun kemudian hancur dalam semalam? Siapa salah.. siapa bohong?
Sedang berbohongkah kamu selama ini? Jika ya, selamat kebohonganmu sempurna.
Namun bila yang terjadi karna kamu dalam keadaan tertekan/ terpaksa maka kudoakan Allah memberi jalan keberanian padamu agar mampu kembali menjadi orang yang kukenal..

Hentikan hinaan itu
Itu saja pinta saya
Saya tidak marah bila memang saya dibohongi, namun jangan hina saya apalagi yang menghina adalah orang yg tak saya kenal.

Silakan kalian hidup bersama
Itu bukan urusan saya

Ingat
Allah sungguh tau apa yang selama ini terjadi.

Dan semoga ini adalah caraNya menghapus dosa saya
...caraNya memberitahu saya bahwa kamu bukan rumah yang saya tuju

Terima kasih

Minggu, 14 Agustus 2016

Maafkanlah ...

Perubahanku adalah untukku sendiri
Bukan karenanya, kamu, dia, mereka
Aku belum sempurna dalam perubahanku
Masih ada rasa dengki, iri, ingin gibah, dll.
Tp mohon.. maafkan lah aku
Khilafku sungguh banyak
Sesalku tak terhitung
Dosaku bak pasir di bibir pantai

Maafkanlah
Maafkanlah
Maafkanlah

Rabu, 10 Agustus 2016

Ingin ku menangis sejadi2nya
Kamu menyapa dengan membawa segenap hati yang masih sama
Tapi Allah sedang menghukumku juga kamu
Perpisahan ini bukan tanpa sebab
Yang aku tau, aku masih belum berani memulai
Sejuta takut
Keringat bercucur saat ingin jujur pada dunia
Lidahku kelu waktu menceritakan kondisiku
Aku masih belum pantas mendapat yg terbaik dari sisiNya

Aku ingin menangis

Senin, 08 Agustus 2016

Untukmu ...

Sudah Bolehkah kusebut namamu dalam doaku? Jika aku menyayangmu maka itu karenaNya. KarenaNya solatmu tak tinggal barang sejenak. KarenaNya cahaya di wajahmu buatku terpana. KarenaNya hari itu aku melihatmu.

Maka karenaNya
Aku coba pantaskan diriku 'tuk berharap berada 1 shaf dibelakang gerak solatmu menjadi makmum sekaligus mahrom mu.

Aamiin

Senin, 01 Agustus 2016

Gue pantes dapet yang lebih baik
Asal... gue bisa lebih baik!!!

Catet!

Sabtu, 30 Juli 2016

Wedding dream ala lisma a.k.a Ruben

Bissmillahirohmanirohim
Assalamualaikum..
Sebelumnya mohon maaf kalau dalam tulisan ini ada kata menyinggung

Siang ini, dapet tantangan dari Ciput dan devi soal tulisan tentang wedding dream. Walaupun gue jomblo, tp bukan berarti ngenes bgt dan ga punya bayangan tentang pernikahan impian... Mulai !!

Sesuai syariat islam
Adalah kalimat pertama yang terlintas dipikiran soal konsep pernikahan. Keluarga gue bukan dari kalangan syekh, alim ulama, kyai, ustadz atau tokoh islam lainnya. Lalu kenapa syar'i? Gue fikir alangkah baiknya memulai sesuatu yg baik dengan cara2 yang baik pula. Bukan mempersulitnya dgn cara2/ adat yang gak ada sangkut pautnya sama kehidupan setelah menikah. Yang penting berkah, banyak doa, khitmad, serta sakinah mawadah warahmah setelahnya.

Untuk bisa benar2 sesuai syariat islam tuh susah banget. Krna sangat bertolak belakang dengan cara orang indonesia (kebanyakan) merayakan pernikahan. Termasuk orang tua gue yg punya persepsi, acara nikahan itu harus undang banyak tamu, kalau bisa digedung (kalau ini gue setuju mengingat akses jalan ke rumah gue sangat jauh), cateringnya harus ok, pokonya jangan sampe bikin malu.

Terlepas dari kesulitan itu, gue yakin pada akhirnya mereka akan setuju dengan konsep gue. Mengingat konsep gue insya allah gak akan memberatkan mereka soal biaya.

No gaun pengantin dengan blink2

No foto prewedding (diganti dengan pajangan berisi tulisan doa yg ditulis oleh gue dan pasangan. Semoga yg baca sambil meng-aamiin-i)

No memajang gue sebagai pengantin dalam waktu yg lama. Selain gerah, gue pun risih kalo dipajang seharian didepan tamu. Tanpa bisa berbincang dgn mereka.

Acara yang singkat dan penuh keakraban. Ga perlu sampe seharian. Maksimum 3 jam aja. Undang tamu2 yang perlu, yang kenal, yang tau baik tentang kita. (Ini juga agak susah, krna pergaulan emak gue lumayan luas. Mulai dari pengajian malem jumat, sampe ibu2 posyandu dan arisan).

Biaya pernikahan yang menyesuikan budget. Ini juga penting. Jangan sampe bela2in ngutang sana sini untuk mewujudkan pernikahan yg 'gak malu2in'. Mengusahakan agar orang tua gak ikutan  patungan biaya. Namun silakan kalau mau membantu (orang tua juga pasti punya ego untuk bantu anaknya). Diskusi sama pasangan itu wajib hukumnya. Jangan sampe memberatkan salah satu.

Kayanya segitu dulu aja. Maaf kalo kepanjangan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan jadi pengingat buat diri gue sendiri. Supaya niat nikahnya gak belok2, tetep istiqomah, lillahita'ala..

https://googleweblight.com/?lite_url=https://hendryfikri.wordpress.com/2009/07/06/hadits-dan-ayat-alquran-tentang-pernikahan/&ei=ME2s5fUs&lc=id-ID&s=1&m=490&host=www.google.co.id&ts=1469946344&sig=AKOVD65CwpK6ZHVa7_H1qfm6fl8CV1Hg0w

Jangan bosan memperbaiki diri
Terus perbaiki diri
Jodohmu adalah cerminan siapa kamu
Yg baik untuk yg baik
Yg buruk untuk yg buruk..

Wassalamualaikum 😘

Rabu, 27 Juli 2016

Malam ini aku ingin merindu pada semilir harum salam manismu. Biar ragaku tak serapuh yang sudah sudah. Kau masih terkenang pada pikirku. Menetap seperti tak ingin pergi walau kutau ini saatnya menyudahi. 
Bukan tanpa ragu
Apalagi tanpa rasa iba dan kecewa
Semua bersorak menyeruak meminta aku berhenti. 
Bukan tak lagi mencinta
Apalagi menghendaki waktu pergi
Jalannya tak lagi sama dan lelah tak lagi bisa kucegah.

Aku ingin mendambamu layaknya bulan yang tak ragu tersenyum bersama malam
Aku ingin merindumu seolah semesta dengan sekuat tenaga tak bisa menentang

Ada sejuta rasa tertelan kehampaan akibat salah kita. Jangan.. jangan lagi kau tanya aku, bagaimana aku, seperti apa aku.
Salahku mencintamu hingga lupa ada Tuhan
Salahku menyebut namamu lebih sering dari pada kuingat Dia
Salahku bersamamu lalu meninggalkan pemilik langit bumi
Salahku tak ku minta kau dengan sepenuh keikhlasanku padaNya
Salahku melibatkan nafsu serupa binatang agar kita tetap seirama

Baiknya semua selesai
Supaya tangis terhalang doa tulus agar kita diberi ampunan...

Aamii 

Rabu, 20 Juli 2016

Saya gak tau.. masih pantaskah saya disebut sebagai hambaNya
Setiap hari saya terus memikirkan dosa2 itu
Setiap itu pula saya sulit percaya bahwa Allah akan mengampuni saya.

Tapi nikmatNya masih sungguh luar biasa
Pagi ini.. saya masih diberi kesempatan hidup
Kesempatan mengingatNya
Kesempatan menyebut namaNya

Allahu akbar ...

Minggu, 10 Juli 2016

Ya istiqomah itu sulit sekali..
Hijrah itu sulit sekali..
Tetap menjadi orang baik pun sulit sekali..
Hari ini seorang sahabat memberiku pandangan tentang riya dan kuartikan sekuat tenaga sebagai caranya menyelamatkanku agar tak terlihat riya.
Terlepas orang lain memandang apa yang kulakukan riya atau tidak, biarlah menjadi urusannya dengan Tuhan yang maha mengetahui.
Sejauh yang kulakukan adalah benar dan tak bermaksud untuk riya, akan tetap kulakukan.. meski konsekuensinya adalah ketidaknyamanan beberapa teman yang memandang bahwa aku berlebihan (bahkan riya).
Mereka tak tahu apa yang sudah terjadi padaku hingga saat ini. Jalan yang kupilih adalah salah satu caraku menebus dosa2 besar yang kuperbuat.. kapan lagi menyenangkan hati Tuhanku sendiri? Padahal Ia sudah begitu baik memberiku kesempatan hidup hingga sekarang.

Terima kasih sahabatku
Ciput..

Semoga suatu hari kita bisa bersama2 bertemu di surgaNya, aamiin

Jumat, 08 Juli 2016

Bissmillah.. ya allah
Datangkan ia yang Kau ridhoi
Jagalah ia yang kau takdirkan untukku
Baikkan ia dalam iman islamnya
Teguhkan ia dalam jalan lurusMu

Lalu biarkan...
Aku mencintanya karenaMu
Agar aku ikhlas menerima tanpa ada lagi kekhawatiran urusan dunia

Al-fathihah..
Aamiin

Senin, 04 Juli 2016

Ini menjadi ramadhan terberat, tersedih, sekaligus terhening yang pernah terjadi dalam hidup saya.
Tahun ini Allah memanggil hatiku. Seperti orang tua yang memanggil anak pulang ke rumah karena sudah main terlalu lama dan terlalu jauh.
Semakin dekat ramadhan pergi, semakin ketakutan dan kesedihan yang saya rasakan. Takut ..apakah saya mampu istiqomah berusaha memperbaiki diri? Sedih ..apakah saya sekeluarga dapat bertemu kembali pada ramadhan tahun berikutnya?

Wallahu alam..

Ya Allah kuatkan, teguhkan, hatiku untuk tetap berjalan di jalan-Mu. Ingatkan aku bila sedikit saja aku beranjak menjauh dariMu. Sungguh dosaku tak bisa terhitung, namun aku percaya ampunanmu sebegitu luas. Jauh lebih luas dari amalan2 burukku.

Astagfirullah hal'adzim..
Aladzi laillahaila huwalhayul qoyumwaatubu illaih...

Rabu, 29 Juni 2016

Suara lirih ini berasal dari keheningan hati
Diam2 dalam doa ku berharap mimpi hanyalah mimpi.. namun tidak pagi itu.
Seperti kabut merasuk, aku pincang setelah ia pergi.
Doa menjadi mimpi.. mimpi menjadi pasti
Dan aku benci
Seperti awan yang lama2 mengasap kemudian punah. Lantas datang baru, berwarna putih atau justru awan hitam badai.
Ku pasrahkan saja. Ia sudah pasti pergi dan aku tak menahannya, tak perlu. Karena itu arti mimpiku.
Pada mimpi setelah istikharah...
Disana ia diam disisi kanan saat kaki ini menemukan simpang jalan. Hanya menoleh tanpa kata. Tak pula bersuara. Tak memintaku tetap tinggal, tak pula ia menghampiri atau sekedar memberi arah jalan pasti..

Dan aku benci


Sabtu, 25 Juni 2016

Ya Allah.. tetapkan aku dijalanMu
Sungguh langkahku adalah penuh kenistaan. Apa yang tubuh ini lakukan, apa yang hati ini pernah rasakan, apa yg otak ini pernah fikirkan adalah hal2 yang lebih banyak mudharat-nya. 

Kutunduk pada kuasa-Mu. Dalam surah An-Naba, betapa jelas balasan kepada mahluk sepertiku. Mahluk bodoh yang bangga pada dosa. Ampun ya Allah ... mohon ampunanmu.

Surah An-naba (22-23)
"Inna jajannama kaanat mir shaadaa"
Sungguh (neraka) jahanam itu sebagai tempat mengintai (bagi penjaga yang mengawasi isi neraka)

"Lithathaaghiina ma-aabaa"
Menjadi tempat kembali bagi orang2 yang melampaui batas

"Laabitsiina fiihaa ahqaabaa"
Mereka tinggal disana dalam masa yang lama

........
Jatuh air mataku
Aku sudah melampaui batasku
Dan kau masih memberiku nikmat luar biasa. 
Aku hina.. sehina-hinanya. 


Berikan aku kesempatan menjadi pribadi yang lebih baik

Aamii 

Sabtu, 18 Juni 2016

Bukan tanpa alasan
Rasanya sudah saatnya melibatkan Tuhan
Karena selama ini saya yang menentukan
Berjalan jauh tanpa ada tujuan

Tapi..

Tuhan.. apalagi yang harus kujaga kini?
Semua yang kupunya sudah tak ada
Aku tak berarti apa2
Memantaskan diri padahal nilaiku sudah NOL

Lantas selanjutnya apa?

...

Selasa, 07 Juni 2016

Aku sudah berjalan sangat jauh
Bukan bahkan ini bukan berjalan
Ini pelarian yang melelahkan
Kututup matahati
Kututup telinga kanan kiri
Agar semua nampak benar, tak peduli bahkan ibu sudah mewanti2.

Aku lelah berpura2 benar
Aku ingin pulang, sekarang
Dengan kata lain siapa berani menghentikankku selain aku

Desir suara nyaring itu mengiring hati kecil. Suara Tuhanku...

Aku benci melihat aku
Bahkan lebih benci saat bercermin

Kamis, 12 Mei 2016

Suatu hari aku hanya angin
Menanti awan menjemputku lalu berlalu dengam hujan.
Suatu hari aku bergumam
Berharap malam penyelimut lelah
Menjadi pengubah keringat dikening lengan
Suatu hari jika aku sendiri
Maka aku hampiri bayangmu lalu berlari di luasnya hatimu
Suatu hari aku bergenit manja pada pundakmu
Aromamu lah yang tersisa di pagar mimpi, pemilik ketulusan hati

Diamlah...
Agar segala nya adalah tentangmu

Kamis, 21 Januari 2016

Ketika ketawa, tapi gak ketawa
Ketika berdiri, tapi gak berdaya
Ketika ramai, tapi sepi hampa
Ketika tegar, tapi mati rasa
Ketika hidup, tapi tanpa jiwa


Selasa, 12 Januari 2016

12 Jan 2016


Ketika sebuah hubungan tidak lagi terdapat rasa nyaman dan tenang, maka berpisah adalah pilihan akhir. Sudah lama ini semua terasa berbeda. Aku seperti hanya sedang memaksakan kemauanku agar berjodoh dengannya. Padahal kenyataannya setiap kali berbincang dengan Allah perihal jodoh, esoknya selalu ada masalah antara kami. Entah sebuah kebetulan atau malah jawaban.

Yang kulakukan ini merupakan bentuk kebuntuan. Sudah bingung mau melakukan apa, begini salah begitu tidak benar, tak tersisa ide atau alasan kenapa harus bertahan. Lepaskan saja.. Itu yang terbaik. 

Bertahanpun tidak akan memberi dampak positif bagi kami. Dia akan sama dengan pendapatnya, begitupun aku. Siapa benar, siapa salah sudah tidak penting. 

Yang kutahu, ini saatnya aku pergi. 
Jika bertahan sudah tak lagi mungkin.
Kubiarkan dia pergi bersama mimpinya, bukan mimpiku.. Bukan mimpi kami.

Ya... Kini aku yang pergi
Untuk pertama dan terakhir kali...