Minggu, 16 Oktober 2016

Analoginya seperti meminta bibit pohon di kebun orang


Ketika lo berjalan di ladang/ kebun/ taman orang lain, kemudian lo tertarik dengan salah satu bibit pohonnya maka minta ijinlah dulu pada si 'mpunya ladang. Jangan sekali2 langsung mengambil tanpa ijin. Lo bisa diteriakin maling, dihajar massa, bahkan bisa mati sia2 oleh keserakahan lo yg pengen milikin si bibit pohon.

Sudah minta ijin sama si mpunya tapi belom dikasih juga, berarti si mpunya tahu kalo lo bukan orang yang kompeten buat ngerawat bibit itu. Si mpunya yang kenal betul seperti apa bibit itu, akan dengan sangat selektif memilihkan 'tuan' baru buat bibit. Dengan kata lain, si mpunya haruslah yakin bahwa lo adalah orang yang tepat. Yang artinya sebelum lo meminta bibit tersebut, bercerminlah. Pantaskah lo menjadi orang yang tepat itu? Sudah baikkah ilmu lo dan seberapa dalam ikhlas merawatnya.

Sudah minta ijin.. sudah memperbaiki diri dengan belajar ilmu 'merawat bibit' yang baik, namun masih juga belum dapet? Berarti si mpunya tahu, kalo bibit yang terlihat cantik itu ternyata mengandung racun. Dia gak mau kalo sampe lo keracunan. Jelas, karena dia yang punya taman, tentu dia yang tahu persis bibit mana yang cantik dari luar dan mengandung manfaat di dalamnya. Jadi jangan berprasangka buruk dulu sama si mpunya taman. Bukan berarti dia pelit tapi dia akan menyeleksi ketat mana orang yang pantas dapat bibit terbaik, dan bibit seperti apa yang cocok untuk dirawat. Agar bibit dan 'tuan' barunya dapat saling membahagiakan.

Sama halnya kaya jodoh...

Penglihatan manusia itu ada batasnya. Bisa aja kita merasa begitu jatuh cinta padahal itu cinta yang salah. Cinta yang malah bisa membunuh kita kapan saja.

Jika merasa jatuh cinta maka Cara menyatakan ke-Jatuh cinta-an yang tepat adalah dengan diam, berdoa, dan minta ijinlah padaNya. Mintalah agar di-jatuh cinta-kan pada orang yang tepat. Mintalah izin padaNya untuk bisa berjodoh bersama orang itu. Mintalah padaNya agar cinta yang terasa adalah cinta yang membawa kebaikan pada jalanNya.

Jangan sekonyong2 meminta orang itu untuk jadi milik kita, tanpa melibatkan Allah sebagai pemilik raga dan ruh orang itu. Apalagi ngajaknya pacaran, thats the worse idea ever, genks! Lantas, Minta ijinnya gimana?
Shalat lah (shalat wajib, tahajud, istikharah)..
Istigfar lah..
Berdoa setulus hati..
Sebut namanya sepenuh jiwa..

Jika Dia belum memberi bukan berarti dia menolak. Hanya saja, Dia ingin melihat seperti apa kesungguhan kita? Pantaskah kita menjadi bagian dari hidup orang itu? Sudah baikkah kita untuk bisa mengisi kekosongan hatinya? Berkaca... lihat dalam diri kita. Karena Allah tidak akan memberikan sesuatu yang terbaik dariNya, bila kita tidak sungguh2 memperbaiki diri.

Jika Dia belum juga menjawab padahal kita sudah meminta izin dan memperbaiki diri? Lagi, jangan berburuk sangka. Allah yang punya jagad raya ini bukannya pelit.. melainkan Allah sedang menyeleksi siapa yang pantas untuk kita. Allah Yang Maha Tahu, sedang memberitahuku bahwa orang yg membuat kita jatuh cinta itu bukanlah yang tepat untuk kita.  Hanya penampakannya saja yang baik, namun sungguh busuk di dalam. Wallahu alam..

Namun demikian
Jangan berputus asa. Keep istiqomah lah pada jalanNya. Jagad raya ini masih begitu luas jika hanya kau habiskan untuk mengitari sebuah taman. Selalu ada pilihan dan biarkan Allah yang menyeleksi. Tugas kita hanya memperbaiki diri. Lillahita'ala...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar