Rabu, 17 Agustus 2016

Selamat tinggal silaturahmi 6 tahun

Hasrat silaturahmi selama 6 tahun ini akhirnya mendorong saya menulis tentangmu..

Entah bagaimana ini bisa terjadi. Kita tidak pernah saling menghina seperti ini sebelumnya. Bahkan bagaimanapun caraku menyakitimu, kamu tidak pernah berubah. Kamu masih sama seperti yang saya kenal 6 tahun lalu. Kamu tetap baik, tetap yang paling bisa menempatkan diri, kamulah 'comfort zone' yang selalu membawa saya seperti 'pulang' ke rumah.

Rasanya seperti kehilangan kakak, teman, adik, ayah, sahabat. Caranya berbicara sungguh membuat saya seolah menjadi perempuan paling tidak tahu malu. bagaimana mungkin kamu yang saya percaya bahkan sejak awal bertemu, bisa berbuat seburuk ini? Sedang tertekankah kamu? Sedang marahkah kamu? Sedang dipaksakah kamu? Atau justru semua ini benar adanya? Penghinaan ini dia lakukan tanpa adanya laranganmu. Dan kamu melakukannya dengan sadar?

Allah Maha Mengetahui apa yang hambanya tak ketahui.

Beberapa hari sebelum kejadian tersebut kamu masih bertanya kabar saya. Sehatkah saya? Bahagiakah saya? Bagaimana mungkin silaturahmi yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun kemudian hancur dalam semalam? Siapa salah.. siapa bohong?
Sedang berbohongkah kamu selama ini? Jika ya, selamat kebohonganmu sempurna.
Namun bila yang terjadi karna kamu dalam keadaan tertekan/ terpaksa maka kudoakan Allah memberi jalan keberanian padamu agar mampu kembali menjadi orang yang kukenal..

Hentikan hinaan itu
Itu saja pinta saya
Saya tidak marah bila memang saya dibohongi, namun jangan hina saya apalagi yang menghina adalah orang yg tak saya kenal.

Silakan kalian hidup bersama
Itu bukan urusan saya

Ingat
Allah sungguh tau apa yang selama ini terjadi.

Dan semoga ini adalah caraNya menghapus dosa saya
...caraNya memberitahu saya bahwa kamu bukan rumah yang saya tuju

Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar