Jumat, 31 Maret 2017

Three weeks - habis

Ini adalah tulisan terakhirku untukmu

Dear three weeks
Terima kasih untuk segala kebaikan yang kau beri, janji yang kau ucapkan, dan kesempatan lainnya.

Tapi mengingat keputusanmu semalam, maaf, saya tidak akan memberimu kesempatan dua kali. Pintu rumahku tertutup untukmu, begitu juga hatiku. Tak akan ku biarkan kamu merusak tatanan hatiku lagi. Aku lelah menyusun patahannya. Aku lelah membangun mimpi semu. Aku lelah dikecawakan.

Kamu mengecewakanku

Aku adalah orang asing bagimu dan keluargamu. Tak akan hubungannya dengan masa lalumu. Sama sekali. Tapi kenapa aku yang pada akhirnya harus dikecewakan?

Sebagai laki2 (apa pantas kamu disebut laki2) caramu menyudahi ini amat sangat tidak etis. Hanya pengecut yang mengakhiri harapan seseorang lewat pesan singkat. tidak menyebutkan apa alasannya bahkan melarangku bertanya.

Aku hanya manusia biasa, yang terlanjur berharap. Iya, kita tetap berteman ...di Suatu hari nanti,.tidak sekarang. Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi.

Terima kasih three weeks
Silakan berbahagia

Dear three weeks

Dear three weeks..

Aku menulisnya dengan tinta air mata
Aku PURA PURA tertawa
Aku ingin meringankan bebanmu
Dengan caraku.. caraku
Berusaha tidak menumpahkannya di depanmu

Dear three weeks..

Disampingmu seperti wangi surga selangkah lebih dekat
Meski sulit dipercaya

Dear three weeks..

Dengan pelan, aku yang acuh mulai memedulikan namamu
Kusebut di atas sajadah
Berulang - ulang dan percaya seperti memercayai matahari akan terbit setelah terbenam kemarin sore

Dear three weeks..

R.I.P for 14
And, its Ok.. its Ok..
Im happy for you

Meski aku..
(Mungkin) akan menutup pintu rumahku
Entah sampai kapan
Aku lelah :)

Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih

Jumat dan segala doa

Kadang kita tidak ditakdirkan mendampingi seseorang yang selama ini kita sebut namanya. Justru kita dibersamakan dengan orang yang menyebut nama kita lebih khusyu.
Siapa yang doanya mencapai langit?
Siapa yang tau?
Kita hanya pejalan kaki
Yang terus berjalan menuju yang dituju
Ada apa di depan sana?
Dengan siapa kita berjalan?
Menebak pun tak bisa
Ketahuilah..
Jikapun kita tidak dibersamakan, tentu Tuhan tidak seacuh itu membiarkan kita sakit hati.
Tetap tegakan kepalamu
Terimalah jalan yang ditulisNya

Dan tentang doa2 kita, kemana dia pergi? Doa kita tidak kemana2. Ia masih disini. menunggu ijinNya untuk berganti jadi hal yang jauh lebih indah Dr doa2 kita..

Surat ini bukan berisi ketidak sungguhanku
Justru aku berusaha melihat semuanya dari segala sisi
Siapa yang tau bahwa Dia hanya sekedar mencoba iman kita
Atau...
Inilah jawaban dari doaku yang semalam menembus langit

Rabu, 29 Maret 2017

Aku bukan sewindu-mu

Aku tak ingin jadi 'sewindu'mu
Seperti lagu yang sering kau putar
Yang menungguku didepan pintu
Memberi senyum terbaikmu agar cerah hariku

Karena aku benar2 sadar, mimpi kita sama namun caranya berbeda.
Belakangan mimpi itu berubah jadi, mimpimu saja, mimpiku saja.
Sudah tak ada lagi 'kita'.
Entah kemana

Kejarlah mimpimu aku akan tetap disini
Bukan menunggumu, tapi membuka peluang untuk hati yang lain.
Semakin kau kejar mimpimu, semakin aku akan membuka pilihan.

Menulis inipun rasanya dadaku sesak
Teringat bagaimana semua diperjuangkan
Bagaimana aku hidup tanpa kamu, bagaimana aku memaafkan perjuangan kita
Bagaimana aku melanjutkannya tanpamu

Mungkin aku hanya sekedar menginginkanmu bukan membutuhkanmu

Begitu pula kamu
Kamu sekedar ingin bersamamu
Bukan butuh hidup denganku

Bepergianlah sesukamu
Mengunjungi kota demi kota agar kau mengerti peradaban
Dan aku, adalah salah satu kota yang kau kunjungi. Untuk kemudian, kau pergi lagi..

Selesai ya B..
Bukan aku orangnya 😊
Sungguh diluar kuasa ku
Dia yang menggerakkan semuanya
Sesuai mauNya

Maafkan aku..

KZL

Semakin sedikit yang tau, semakin baik
Semakin sedikit cerita, semakin sedikit pendapat yang berkumandang

Dipendem sendiri juga gak enak

Serba salah
KZL 😷

Tanpa judul di siang hari

Aku minta maaf atas kelancangan kejujuran ku. Tidak bermaksud membunuhmu. Hanya inilah aku.. hanya aku.

Jadilah seperti langit
Yang terus menerima senja, apa adanya
Meski kadang senja bertabur cahaya
Atau dengan merah padam

Jangan ajak aku berlari
Aku masih pincang. Tak mungkin menguatkanmu meski ingin. Duduklah bersamaku, disini. Kita lantangkan suara kita, meyakinkan dunia untuk menghargai 'kita'.

Jangan duduk menghadap wajahku
Aku ingin duduk membelakangimu. Memagut punggungku dengan punggungmu. Agar kau tak melihat aku menangis..

Minggu, 26 Maret 2017

Kadang hidup gak berjalan sesuai dengan yang kita mau. Manusia itu banyak rencana, banyak mau, banyak harapan. Padahal hal2 itu yang menjadikannya kecewa.

Yang saya jalani sekarang bukanlah yang saya rencanakan. Ini diluar kuasa saya. Tapi bisa jadi Allah membiarkan mengalir tanpa bisa seorang pun mencegah.

Saya percaya rencanaNya jauh lebih indah, saya percaya cinta bisa datang karena terbiasa, saya percaya kasih dan sayang jauh lebih abadi dari pada cinta itu sendiri.

Dan untuk memulainya dengan cara ikhlas. Sulit sekali...

Sabtu, 25 Maret 2017

Senin, 20 Maret 2017

H-7

Tentang aku yang kan duduk di depanmu
Belajar menatapmu dengan susah payah
Dengan sisa keberanian dan dengan segenap kejujuran yang apa adanya..

Tlah kualami duduk seperti ini, bicara tentang masa lalu, untuk kesekian kalinya
Yang kutahu hanya aku harus mulai berdamai dengan diriku sendiri
Temani aku ..

Kamu..
Semoga seperti matahari
Yang tak pernah berjanji datang lagi
Namun ia tetap kembali setelah terbenam

Kamu..
Kuharap seperti bulan
Tak terusik mentari diufuk fajar
Dan tak habis tenaga sebagai penerang malam

Sabtu, 18 Maret 2017

Be a good partner

Ini konten hasil insomnia malam ini
Bukan karena abis minum kopi
Tapi ..gak ngerti lah
Lagi pengen bahas menikah
Bosen, gak sih. Karena udah masanya aja. Dan terinfluence dari temen2 yang udah menikah lebih dulu. Ok we start..

Menikah
(Dari sudut pandang memilih pasangan)
Jelas gue gak expert soal ini. Karena faktanya gue belum menikah. Masih gamang dan awam. Tapi pecahan puzzle soal misteri memilih pasangan, lama2 gue temukan. Lambat tapi arahnya jelas. Apa dan siapa ..

Menikah bukan cuma soal seks, fisik, materi dan kemapanan. Menikah adalah perkara keikhlasan. Menikah dengan orang kita sayang, kita perjuangkan, kita cintai adalah sebuah keberuntungan. Sementara menjadikan suami/ istri yang kita nikahi sebagai orang yg kita sayang, cintai, perjuangkan, adalah sebuah keikhlasan.

Pilihan
Hidup dalam keberuntungan atau keikhlasan ..

Gue sendiri belum berani memilih. Keberuntungan atau keikhlasan. Keduanya sama sulit. Ada resiko di dalamnya. Resiko yang masing2 harus ditelan bulet2.

Memilih pasangan karena seks, jelas ga akurat. Fisik manusia lama2 menua, keriput, payah. Lain halnya kalo Lo punya kelainan orientasi seks yang mengharuskan Lo hidup dengan pasangan yang mementingkan seks juga. Kalian cocok.

Memilih pasangan karena materi pun sama beresikonya. Hidup gak selamanya di atas. Gak mungkin tiap hari makan hanamasa, ngopi di St*rb*ck atau nyemil tjantik di Pandors. Ketika pasangan down, bangkrut, dipecat, nganggur, kita akan stress lalu memilih cerai. Nauzubillah.. maklum, maybe im an oldshcool. Susah seneng gue Telen.

We need a partner, so.. Be a good partner.

Si...

Senja
Datangkan doa untuknya
Si pembual malam, si perajut pagi
Aku selalu tersenyum meski tak ada cinta
Ia datang melebihi gagahnya pangeran
Waktu yang tepat bukan?
Untuk si pemimpi memulai bangun tidur panjangnya

Si perajuk yang tanpa permisi itu menghilang. Bukan selamanya, namun untuk mempersiapkan peraduan yang lebih indah bagi peri kecilnya
Tak lantas ia kan kembali cepat. Hanya nafasnya yang tak bisa lebih lama bila jauh dari sisi wanita berbibir kecil itu.

Si Hitam yang mendadak mampu memutihkan pandangan yang gelap. Apa yang kamu bawa hingga aku percaya masih ada cinta? Semoga cara yang kau pilih sama denganku. Aku bosan bersebrangan, bosan menjadi terasing, bosan dengan harapanku sendiri.

Iya, kamu si penyusup ulung..

Tidurlah..


Inilah sisa hatiku
Sudah tak lagi menawan untuk ditawarkan, padamu.
Kurangkai lagi agar utuh
Tak tahu apakah akan runtuh lagi atau malah semakin kuat
Setidaknya aku berani bermimpi, lagi

Malam ini aku lupa wajahmu, senyummu, suaramu.. aku lupa semua
Yang kuingat hanya kata perkata
Meski angin yang kau tawarkan sungguh samar samar
Tapi aku bersumpah, itu menyejukkan

Tidurlah
Mimpi sudah menunggu kita
Malam ini sudah cukup buayanmu
Hentikan atau aku akan membunuhmu
Dengan senyumku yang tak habis sebabmu