Sabtu, 27 Agustus 2016

Bukit 1

Percikan lampu kota tertata rapih diujung mata
Hai, selamat malam, wahai cinta yang sepertinya masih ditempat yg sama
Ntah menunggu apa
Mungkin tembok itu makin tinggi meski kau coba menengoknya
Ada apa dia?
Kita sang pemilik wahana sandiwara bernama kepuraan bahagia
Ada apa kita?
Kau akan tau, saat semua percikan lampu kota padam
Karena yang tersisa hanya cinta untukmu walau terpejam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar