Selasa, 18 Juli 2017

Giant pepper flower

Jadi gue dan Devi di tahap yg gatau kenapa apa2 serba sama. Mulai dari calon yg datangnya kurang lebih sama, baju lamaran yg ternyata satu selera dan sekarang lagi happening bikin Giant pepper flower.

Kemaren gue udah coba bikin. Dan pagi ini depi ngebahas juga. Katanya mau bikin juga. Haha suka nyama2in aja anak ini. Ok kita lagi fix hunting Giant pepper Yang gatau beli dimana. Dan it'll be fun..
Karena bikin craft buat acara lamaran sendiri rasanya lebih greget dari pada harus beli jadi.

Gue suka dekor. Dari pertama masuk kantor, selalu jadi penanggung jawab dekorasi kantor. Naek2 tangga cuma buat nempelin balon di atas dinding. Yes.. yg lebih menyenangkan lagi adalah karena gue berencana dekor lamaran gue sendiri.

Can't wait !!

Dear dosa

Saya gak tau apa yang saya lakukan saat ini apakah mengurangi kadar dosa/ gak
Yang saya tau, rahmatNya sangat luas. Pintu maafNya sangat terbuka lebar

Entah bagaimana akan termaafkan
Tp saya percaya
Dia.. akan merangkul siapapun yang pulang dalam keadaan kotor dan menjijikan sekalipun.

Sabtu, 15 Juli 2017

Drama lamaran

Sudah mulai ada perdebatan
Padahal baru soal lamaran
Awalanya ibu membebaskan, lama2 mulai drama.
Intinya total request ini itu menyentuh angka 10 juta.
Aselik, ini lebay banget
Serasa orang sekampung mau diajak makan2

Susah memang menjalankan niat khitbah agar mendekati Sunnah.
'sembunyikan lamaran, sebar luaskan pernikahan'
Terlebih kalo punya orang tua yang modelnya 'yang penting jangan sampe jadi omongan orang'.

Image 'pelit' lah yang akhirnya melekat
Padahal sumpah, angka 10 juta hanya untuk lamaran itu lebay. Iya gue anak pertama, dia anak terakhir. Maybe wajar jadinya karena gue dianggap 'anak pembuka' sementara dia 'anak penutup'.

Tapi... 😿😿
Kesel sih

Minggu, 09 Juli 2017

Sore sedih

Sore ini, rasanya kau perlu meninjau ulang tentangku. Masih maukah kamu menghabiskan sisa usia bersamaku. Dengan segala kurang lebih ku.

Sore sedih

Sabtu, 08 Juli 2017

Syukur

Entah bagaimana aku tidak bersyukur
Padahal dosaku begitu banyak
Namun hari demi hari Kau berikan aku kenikmatan, yang membuatku lupa bagaimana rasanya sakit...

Alhamdulillah
😊
080717

Jumat, 07 Juli 2017

Tentang pernikahan syariah

Kalau saya mau egois, saya bisa saja memaksa orang tua saya untuk ikut mau saya, mengadakan hajatan pernikahan secara syariah. Yang hanya mengundang anak yatim piatu, pengajian di rumah, atau sekedar makan diluar bersama orang2 terdekat.

Tapi saya tau, orang tua saya punya nama baik di mata keluarga besar, lingkungan, atau kantor tempat bapa dulu bekerja. Pasti akan jadi pertanyaan orang2, kenapa pernikahan saya diadakan secara sederhana. Dan bukannya khusnudzon, tapi menghindari selentingan yang tidak tidak dari orang yang bisa saja berpikir bahwa saya MBA. Nauzubillah..

Iman saya pun belum kokoh. Saya belum hafal hadist2, belum hafal surah2 Al quran, belum bisa menunjukkan perubahan yang baik pada orang tua, belum mampu memperlihatkan bahwa pengetahuan agama saya semakin baik. Jadi, tentu sulit mematahkan anggapan orang tua bahwa menikah sederhana itu lebih baik. Yang ada justru akan membuat mereka merasa tidak dihargai.

Rabu, 05 Juli 2017

Selasa, 04 Juli 2017