Kamis, 25 Agustus 2016

Sendiriku adalah doa untukmu

Mendung biru dengan sendu menyentuh kalbu
Ada apa dia? Sudahkah ia benar hilang?
Memang tak berkabar meski hati perih menantang.
Sudah biarkan saja, lamunan mata jauh pada masa lalu. Seperti teriakan 'aku ingin pulang'.
Tak bergeming
Hanya sepi membunuh kaca jendela yang sedari tadi merintih meletup
Aku jadi tidak sabar
Mengulang tawa yang perlahan kabur tersapu haru
Tawa kusimpan sebagai jejak terakhir aku mengenangmu yang dengan sengaja kubiarkan pergi tanpa pamit

Aku ingin sendiri saat ini
Tanpamu, yang biasanya menjadi alasan kenapa kakiku diam tak mencari yang dicari
Yang biasanya menjadi penawar kalut dalam kejamnya bulan berperisai pedang

Sendiriku adalah doa untukmu
Sepi dalam kata
Ramai dalam hening doa

-250816

Tidak ada komentar:

Posting Komentar