Senin, 31 Oktober 2016

👻👻

Tiap tiap hati adalah bisu yang bercerita
Lamban mamuai kata, tapi tak habis batin mencerna
Jiwaku memerdu bahasamu
Bergumam rindu demi rindu
Hingga mati tak lepas membenalu
Seringai senyum mengintip hampa
Dalam diam, riuh mendoa
Tidak pula kata atau air mata
Rusak aku dibuatnya
Sayapmu patah dan kau izinkan aku terbang dengannya
Akankah untuk mati bersama?
Jangan jangan kau sengaja datang
Agar aku lumpuh perlahan

Minggu, 16 Oktober 2016

Analoginya seperti meminta bibit pohon di kebun orang


Ketika lo berjalan di ladang/ kebun/ taman orang lain, kemudian lo tertarik dengan salah satu bibit pohonnya maka minta ijinlah dulu pada si 'mpunya ladang. Jangan sekali2 langsung mengambil tanpa ijin. Lo bisa diteriakin maling, dihajar massa, bahkan bisa mati sia2 oleh keserakahan lo yg pengen milikin si bibit pohon.

Sudah minta ijin sama si mpunya tapi belom dikasih juga, berarti si mpunya tahu kalo lo bukan orang yang kompeten buat ngerawat bibit itu. Si mpunya yang kenal betul seperti apa bibit itu, akan dengan sangat selektif memilihkan 'tuan' baru buat bibit. Dengan kata lain, si mpunya haruslah yakin bahwa lo adalah orang yang tepat. Yang artinya sebelum lo meminta bibit tersebut, bercerminlah. Pantaskah lo menjadi orang yang tepat itu? Sudah baikkah ilmu lo dan seberapa dalam ikhlas merawatnya.

Sudah minta ijin.. sudah memperbaiki diri dengan belajar ilmu 'merawat bibit' yang baik, namun masih juga belum dapet? Berarti si mpunya tahu, kalo bibit yang terlihat cantik itu ternyata mengandung racun. Dia gak mau kalo sampe lo keracunan. Jelas, karena dia yang punya taman, tentu dia yang tahu persis bibit mana yang cantik dari luar dan mengandung manfaat di dalamnya. Jadi jangan berprasangka buruk dulu sama si mpunya taman. Bukan berarti dia pelit tapi dia akan menyeleksi ketat mana orang yang pantas dapat bibit terbaik, dan bibit seperti apa yang cocok untuk dirawat. Agar bibit dan 'tuan' barunya dapat saling membahagiakan.

Sama halnya kaya jodoh...

Penglihatan manusia itu ada batasnya. Bisa aja kita merasa begitu jatuh cinta padahal itu cinta yang salah. Cinta yang malah bisa membunuh kita kapan saja.

Jika merasa jatuh cinta maka Cara menyatakan ke-Jatuh cinta-an yang tepat adalah dengan diam, berdoa, dan minta ijinlah padaNya. Mintalah agar di-jatuh cinta-kan pada orang yang tepat. Mintalah izin padaNya untuk bisa berjodoh bersama orang itu. Mintalah padaNya agar cinta yang terasa adalah cinta yang membawa kebaikan pada jalanNya.

Jangan sekonyong2 meminta orang itu untuk jadi milik kita, tanpa melibatkan Allah sebagai pemilik raga dan ruh orang itu. Apalagi ngajaknya pacaran, thats the worse idea ever, genks! Lantas, Minta ijinnya gimana?
Shalat lah (shalat wajib, tahajud, istikharah)..
Istigfar lah..
Berdoa setulus hati..
Sebut namanya sepenuh jiwa..

Jika Dia belum memberi bukan berarti dia menolak. Hanya saja, Dia ingin melihat seperti apa kesungguhan kita? Pantaskah kita menjadi bagian dari hidup orang itu? Sudah baikkah kita untuk bisa mengisi kekosongan hatinya? Berkaca... lihat dalam diri kita. Karena Allah tidak akan memberikan sesuatu yang terbaik dariNya, bila kita tidak sungguh2 memperbaiki diri.

Jika Dia belum juga menjawab padahal kita sudah meminta izin dan memperbaiki diri? Lagi, jangan berburuk sangka. Allah yang punya jagad raya ini bukannya pelit.. melainkan Allah sedang menyeleksi siapa yang pantas untuk kita. Allah Yang Maha Tahu, sedang memberitahuku bahwa orang yg membuat kita jatuh cinta itu bukanlah yang tepat untuk kita.  Hanya penampakannya saja yang baik, namun sungguh busuk di dalam. Wallahu alam..

Namun demikian
Jangan berputus asa. Keep istiqomah lah pada jalanNya. Jagad raya ini masih begitu luas jika hanya kau habiskan untuk mengitari sebuah taman. Selalu ada pilihan dan biarkan Allah yang menyeleksi. Tugas kita hanya memperbaiki diri. Lillahita'ala...

Sabtu, 15 Oktober 2016

Bukan fisik tapi aqidah akhlaq


Dulu setiap kali jomblo gue berdoa supaya dapet pacar yang lebih ganteng, berbadan tinggi tegap, enak diliat (pokonya fisik itu numero uno). Dan ya, dikabulin.. 6 tahun ini pacar gue (bisa dibilang) ga jelek, badannya tegap tinggi, gagah lah pokoknya.

Namun akhirnya yang ganteng, tegap tinggi, enak dilihat itu cuma bisa menentramkan body. Bukan menentramkan hati. Dan mulai bertanya, lalu apa sih yang gue cari? "Bukannya dia udah sesuai sama harapan dan doa lo?"

Secara fisik ya, ngeliat body mereka (maksudnya perawakannya) membuat gue merasa 'safety'. Artinya gue gak nyangkal kalo cowo bertubuh tinggi tegap memang terlihat sebagai pelindung alias so manly. Tapi ada yang mengusik, entah apa itu yg jelas bikin gue ga tenang.

Seiring waktu dan usia yg bertambah gue akhirnya menemukan titik dimana fisik memang penting, tp aqidah dan akhlak jauh lebih penting.

Bukan berarti mantan2 gue punya akhlak yg buruk. Hanya saja memang sama2 tidak memberikan arah pada kebaikan. Dosa berjamaah,  Kemudian hancur berjamaah. Gue tidak sepenuhnya menyalahkan mereka atas kehancuran yang ada. Walau gak bisa dipungkiri dampaknya sungguh luar biasa.

Bukan fisik tapi aqidah akhlak..

Kamis, 13 Oktober 2016

Ketika gue mulai gak paham mau nulis apa, sementara beban udah banyak!

Siang ini rasanya gue pengen nulis kejujuran. Yang dipendem selama ini dan sampe kapanpun gak bisa disebar luaskan. Gilanya, beban rahasia ini akan gue tanggung seumur hidup.
Ini salah gue
Kesalahan terbesar dan gak bisa gue perbaiki, gue ubah, atau apalah namanya. Yang jelas rahasia ini bisa mengubah gue menjadi 2 pribadi. Makin hancur atau memilih bangkit. Memaafkan masa lalu, diri sendiri dan percaya someday Allah memaafkan gue juga.
Beban yang gak gampang serta resiko yang besar terus ngikutin gue kemanapun. Mungkin ini yang namanya dikejar dosa. Hidup ga tenang. Mau kenal sama cowo baru pun rasanya susah.
Akan selalu ada 3 kemungkinan reaksi  ketika gue berani menceritakan hal ini pada orang lain. Yaitu:

1. Dia menerima, ikhlas, ridho
Gak akan mengungkit bahkan memperbaiki bersama. Hebat kalo ada yang kaya gini. Dan sumpah, kalo sampe ada, gue nunduk senunduk2nya.

2. Dia gak terima, marah, malu, ilfeel, gak sudi, menjauh, pergi, gak mau kenal gue lagi. Ya udah.. sesayang apapun, sejatuh cinta apapun, seideal apapun dia, kalo dia ga ridho ya apa mau dikata. Life must go on! Walaupun pasti pedih sendiri..

3. Dia pura2 menerima.
Ini yang paling bahaya. Gue yg dengan polosnya menerima dia, berharap dia yg terakhir. Tapi ternyata dia memanfaatkan gue untuk semakin hancur bersama. Kasus yg ini sebenernya dikembalikan lagi ke keimanan gue. Kuat gak gue untuk menolak kehancuran yg lebih gila dr ini!? Jawabannya, HARUS !!

Gak cuma menghadapi 3 resiko reaksi tadi. Gue juga dihantui resiko tersebarnya aib gue sendiri. Kenapa? Karena ketika gue cerita maka gue harus HAQQUL YAQIN bahwa dia gak akan nyebarin cerita gue siapapun. Sekarang siapa yg tau kalo dia ga cerita ke siapapun?

Itu baru secuil..

Rabu, 121016, di depan pria ini gue utarakan siapa gue. Reaksinya? Mukanya tegang, senyum (yg gue paham gimana maksud dan rasanya), dan setelahnya menjauh cenderung menghilang.
Sesak? Pasti..
Berkali2 bangkit.. berkali2 juga jatoh
So far gue ga kepikiran sampe bunuh diri. Gue gak mau masuk neraka terburu2 sebelum sempet tobat.
Tapi yang jelas, dengan liat xpresinya malem itu bikin gue ngerasa.. "oke.. gue belum pantas dapet pria manapun. Bahkan tidak pantas. Jangan berharap ketinggian. Inget siapa lo, bagaimana masa lalu lo".

Gue pasrah..
Gue gak mau memikirkan lagi soal jodoh
Gue lelah..
Ikhlas aja kalo ternyata ini adalah hukuman gue di dunia. Dunia!
Gimana di akhirat nanti coba 😫

Kata orang, setiap manusia punya masa lalu. Baik/ buruk itu ga penting. Yg penting bagaimana dia hari ini dn masa depan.

Bagi gue, itu teori ter-BULLSH*T !
Masa lalu itu tetap penting!
Kesalahan itu tetap penting
Gue gak bisa pura2 baik, pura2 suci, pura2 hidup gue baik2 aja. Padahal berdarah kaki gue buat lanjutin hidup.

Gue berdoa
Semoga Allah maafin gue
Itu yg paling penting

Tulisan ini dibuat bukan untuk akhirnya dikasihan-in sm pembaca (kalo ada yg baca). Ini pure keresahan yang selama ini ditutup rapat2.
Udah itu aja

Rabu, 12 Oktober 2016

Seenggaknya
Gue percaya bahwa didunia masih ada
Pria kaya gitu

Walaupun ... 😔

Lagi suka aja sama ini

We keep behind closed doors
Every time I see you, I die a little more
Stolen moments that we steal as the curtain falls
It'll never be enough
As you drive me to my house
I can't stop these silent tears from rolling down
You and I both have to hide on the outside
Where I can't be yours and you can't be mine

But I know this, we got a love that is homeless

Why can't I hold you in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't it be like that? Cause I'm yours
Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftops
I wish that it could be like that
Why can't it be like that? Cause I'm yours

It's obvious you're meant for me
Every piece of you, it just fits perfectly
Every second, every thought, I'm in so deep
But I'll never show it on my face

But we know this, we got a love that is homeless

Why can't you hold me in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't we be like that? Cause I'm yours
Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftops
I wish that it could be like that
Why can't we be like that? Cause I'm yours

I don't wanna live love this way
I don't wanna hide us away
I wonder if it ever will change
I'm living for that day, someday
When you hold me in the street
And you kiss me on the dance floor
I wish that we could be like that
Why can't we we be like that? Cause I'm yours, I'm yours

Why can't you hold me in the street?
Why can't I kiss you on the dance floor?
I wish that it could be like that
Why can't it be like that? Cause I'm yours
Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftops
I wish that it could be like that
Why can't we be like that? Cause I'm yours

Why can't we be like that?
Wish we could be like that

Secret love song (pt II)