Sabtu, 30 Juli 2016

Wedding dream ala lisma a.k.a Ruben

Bissmillahirohmanirohim
Assalamualaikum..
Sebelumnya mohon maaf kalau dalam tulisan ini ada kata menyinggung

Siang ini, dapet tantangan dari Ciput dan devi soal tulisan tentang wedding dream. Walaupun gue jomblo, tp bukan berarti ngenes bgt dan ga punya bayangan tentang pernikahan impian... Mulai !!

Sesuai syariat islam
Adalah kalimat pertama yang terlintas dipikiran soal konsep pernikahan. Keluarga gue bukan dari kalangan syekh, alim ulama, kyai, ustadz atau tokoh islam lainnya. Lalu kenapa syar'i? Gue fikir alangkah baiknya memulai sesuatu yg baik dengan cara2 yang baik pula. Bukan mempersulitnya dgn cara2/ adat yang gak ada sangkut pautnya sama kehidupan setelah menikah. Yang penting berkah, banyak doa, khitmad, serta sakinah mawadah warahmah setelahnya.

Untuk bisa benar2 sesuai syariat islam tuh susah banget. Krna sangat bertolak belakang dengan cara orang indonesia (kebanyakan) merayakan pernikahan. Termasuk orang tua gue yg punya persepsi, acara nikahan itu harus undang banyak tamu, kalau bisa digedung (kalau ini gue setuju mengingat akses jalan ke rumah gue sangat jauh), cateringnya harus ok, pokonya jangan sampe bikin malu.

Terlepas dari kesulitan itu, gue yakin pada akhirnya mereka akan setuju dengan konsep gue. Mengingat konsep gue insya allah gak akan memberatkan mereka soal biaya.

No gaun pengantin dengan blink2

No foto prewedding (diganti dengan pajangan berisi tulisan doa yg ditulis oleh gue dan pasangan. Semoga yg baca sambil meng-aamiin-i)

No memajang gue sebagai pengantin dalam waktu yg lama. Selain gerah, gue pun risih kalo dipajang seharian didepan tamu. Tanpa bisa berbincang dgn mereka.

Acara yang singkat dan penuh keakraban. Ga perlu sampe seharian. Maksimum 3 jam aja. Undang tamu2 yang perlu, yang kenal, yang tau baik tentang kita. (Ini juga agak susah, krna pergaulan emak gue lumayan luas. Mulai dari pengajian malem jumat, sampe ibu2 posyandu dan arisan).

Biaya pernikahan yang menyesuikan budget. Ini juga penting. Jangan sampe bela2in ngutang sana sini untuk mewujudkan pernikahan yg 'gak malu2in'. Mengusahakan agar orang tua gak ikutan  patungan biaya. Namun silakan kalau mau membantu (orang tua juga pasti punya ego untuk bantu anaknya). Diskusi sama pasangan itu wajib hukumnya. Jangan sampe memberatkan salah satu.

Kayanya segitu dulu aja. Maaf kalo kepanjangan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan jadi pengingat buat diri gue sendiri. Supaya niat nikahnya gak belok2, tetep istiqomah, lillahita'ala..

https://googleweblight.com/?lite_url=https://hendryfikri.wordpress.com/2009/07/06/hadits-dan-ayat-alquran-tentang-pernikahan/&ei=ME2s5fUs&lc=id-ID&s=1&m=490&host=www.google.co.id&ts=1469946344&sig=AKOVD65CwpK6ZHVa7_H1qfm6fl8CV1Hg0w

Jangan bosan memperbaiki diri
Terus perbaiki diri
Jodohmu adalah cerminan siapa kamu
Yg baik untuk yg baik
Yg buruk untuk yg buruk..

Wassalamualaikum 😘

Rabu, 27 Juli 2016

Malam ini aku ingin merindu pada semilir harum salam manismu. Biar ragaku tak serapuh yang sudah sudah. Kau masih terkenang pada pikirku. Menetap seperti tak ingin pergi walau kutau ini saatnya menyudahi. 
Bukan tanpa ragu
Apalagi tanpa rasa iba dan kecewa
Semua bersorak menyeruak meminta aku berhenti. 
Bukan tak lagi mencinta
Apalagi menghendaki waktu pergi
Jalannya tak lagi sama dan lelah tak lagi bisa kucegah.

Aku ingin mendambamu layaknya bulan yang tak ragu tersenyum bersama malam
Aku ingin merindumu seolah semesta dengan sekuat tenaga tak bisa menentang

Ada sejuta rasa tertelan kehampaan akibat salah kita. Jangan.. jangan lagi kau tanya aku, bagaimana aku, seperti apa aku.
Salahku mencintamu hingga lupa ada Tuhan
Salahku menyebut namamu lebih sering dari pada kuingat Dia
Salahku bersamamu lalu meninggalkan pemilik langit bumi
Salahku tak ku minta kau dengan sepenuh keikhlasanku padaNya
Salahku melibatkan nafsu serupa binatang agar kita tetap seirama

Baiknya semua selesai
Supaya tangis terhalang doa tulus agar kita diberi ampunan...

Aamii 

Rabu, 20 Juli 2016

Saya gak tau.. masih pantaskah saya disebut sebagai hambaNya
Setiap hari saya terus memikirkan dosa2 itu
Setiap itu pula saya sulit percaya bahwa Allah akan mengampuni saya.

Tapi nikmatNya masih sungguh luar biasa
Pagi ini.. saya masih diberi kesempatan hidup
Kesempatan mengingatNya
Kesempatan menyebut namaNya

Allahu akbar ...

Minggu, 10 Juli 2016

Ya istiqomah itu sulit sekali..
Hijrah itu sulit sekali..
Tetap menjadi orang baik pun sulit sekali..
Hari ini seorang sahabat memberiku pandangan tentang riya dan kuartikan sekuat tenaga sebagai caranya menyelamatkanku agar tak terlihat riya.
Terlepas orang lain memandang apa yang kulakukan riya atau tidak, biarlah menjadi urusannya dengan Tuhan yang maha mengetahui.
Sejauh yang kulakukan adalah benar dan tak bermaksud untuk riya, akan tetap kulakukan.. meski konsekuensinya adalah ketidaknyamanan beberapa teman yang memandang bahwa aku berlebihan (bahkan riya).
Mereka tak tahu apa yang sudah terjadi padaku hingga saat ini. Jalan yang kupilih adalah salah satu caraku menebus dosa2 besar yang kuperbuat.. kapan lagi menyenangkan hati Tuhanku sendiri? Padahal Ia sudah begitu baik memberiku kesempatan hidup hingga sekarang.

Terima kasih sahabatku
Ciput..

Semoga suatu hari kita bisa bersama2 bertemu di surgaNya, aamiin

Jumat, 08 Juli 2016

Bissmillah.. ya allah
Datangkan ia yang Kau ridhoi
Jagalah ia yang kau takdirkan untukku
Baikkan ia dalam iman islamnya
Teguhkan ia dalam jalan lurusMu

Lalu biarkan...
Aku mencintanya karenaMu
Agar aku ikhlas menerima tanpa ada lagi kekhawatiran urusan dunia

Al-fathihah..
Aamiin

Senin, 04 Juli 2016

Ini menjadi ramadhan terberat, tersedih, sekaligus terhening yang pernah terjadi dalam hidup saya.
Tahun ini Allah memanggil hatiku. Seperti orang tua yang memanggil anak pulang ke rumah karena sudah main terlalu lama dan terlalu jauh.
Semakin dekat ramadhan pergi, semakin ketakutan dan kesedihan yang saya rasakan. Takut ..apakah saya mampu istiqomah berusaha memperbaiki diri? Sedih ..apakah saya sekeluarga dapat bertemu kembali pada ramadhan tahun berikutnya?

Wallahu alam..

Ya Allah kuatkan, teguhkan, hatiku untuk tetap berjalan di jalan-Mu. Ingatkan aku bila sedikit saja aku beranjak menjauh dariMu. Sungguh dosaku tak bisa terhitung, namun aku percaya ampunanmu sebegitu luas. Jauh lebih luas dari amalan2 burukku.

Astagfirullah hal'adzim..
Aladzi laillahaila huwalhayul qoyumwaatubu illaih...