Sabtu, 18 Maret 2017

Be a good partner

Ini konten hasil insomnia malam ini
Bukan karena abis minum kopi
Tapi ..gak ngerti lah
Lagi pengen bahas menikah
Bosen, gak sih. Karena udah masanya aja. Dan terinfluence dari temen2 yang udah menikah lebih dulu. Ok we start..

Menikah
(Dari sudut pandang memilih pasangan)
Jelas gue gak expert soal ini. Karena faktanya gue belum menikah. Masih gamang dan awam. Tapi pecahan puzzle soal misteri memilih pasangan, lama2 gue temukan. Lambat tapi arahnya jelas. Apa dan siapa ..

Menikah bukan cuma soal seks, fisik, materi dan kemapanan. Menikah adalah perkara keikhlasan. Menikah dengan orang kita sayang, kita perjuangkan, kita cintai adalah sebuah keberuntungan. Sementara menjadikan suami/ istri yang kita nikahi sebagai orang yg kita sayang, cintai, perjuangkan, adalah sebuah keikhlasan.

Pilihan
Hidup dalam keberuntungan atau keikhlasan ..

Gue sendiri belum berani memilih. Keberuntungan atau keikhlasan. Keduanya sama sulit. Ada resiko di dalamnya. Resiko yang masing2 harus ditelan bulet2.

Memilih pasangan karena seks, jelas ga akurat. Fisik manusia lama2 menua, keriput, payah. Lain halnya kalo Lo punya kelainan orientasi seks yang mengharuskan Lo hidup dengan pasangan yang mementingkan seks juga. Kalian cocok.

Memilih pasangan karena materi pun sama beresikonya. Hidup gak selamanya di atas. Gak mungkin tiap hari makan hanamasa, ngopi di St*rb*ck atau nyemil tjantik di Pandors. Ketika pasangan down, bangkrut, dipecat, nganggur, kita akan stress lalu memilih cerai. Nauzubillah.. maklum, maybe im an oldshcool. Susah seneng gue Telen.

We need a partner, so.. Be a good partner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar