Minggu, 17 Maret 2013

Dan aku mematung


Derai-derai air mengembun cantik di sisi jendela kamarku
namun perlahan turun mirip tetesan air mata
Tak apa… bayangan jatuhnya tetesan air tersebut mengaburkan tetesan air mata sesungguhnya yang turut berderai di hujan sore itu
Air mata milikku

Karenamu
Karena aku tidak memilikimu lagi seperti saat itu
Karena aku dipaksa membuang semua mimpi yang terlanjur menggantung di langit
Karena aku dibuat tidak berkekuatan untuk bisa menghalau segala yang membuatku akhirnya jauh darimu

Begitu cepat proses yang terjadi antara kita
Hingga akhirnya aku kini mematung bersama bulir-bulir air mata
Dan rasa kehilangan yang begitu kuat.. kehilanganmu, lelaki terbaikku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar