Jumat, 07 Juli 2017

Tentang pernikahan syariah

Kalau saya mau egois, saya bisa saja memaksa orang tua saya untuk ikut mau saya, mengadakan hajatan pernikahan secara syariah. Yang hanya mengundang anak yatim piatu, pengajian di rumah, atau sekedar makan diluar bersama orang2 terdekat.

Tapi saya tau, orang tua saya punya nama baik di mata keluarga besar, lingkungan, atau kantor tempat bapa dulu bekerja. Pasti akan jadi pertanyaan orang2, kenapa pernikahan saya diadakan secara sederhana. Dan bukannya khusnudzon, tapi menghindari selentingan yang tidak tidak dari orang yang bisa saja berpikir bahwa saya MBA. Nauzubillah..

Iman saya pun belum kokoh. Saya belum hafal hadist2, belum hafal surah2 Al quran, belum bisa menunjukkan perubahan yang baik pada orang tua, belum mampu memperlihatkan bahwa pengetahuan agama saya semakin baik. Jadi, tentu sulit mematahkan anggapan orang tua bahwa menikah sederhana itu lebih baik. Yang ada justru akan membuat mereka merasa tidak dihargai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar